Aug 27, 2008

manusia?

Relasi

Ketika berbicara mengenai relasi berkaitan dengan manusia, tidaklah boleh dilepaskan dari pandangan secara umum yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri dimana manusia tersebut hidup, tinggal dan dibentuk senantiasa.
Dalam film arisan dapat jelas terlihat beragam bentuk relasi yang dimungkinkan dan memang terjadi diantara manusia. Relasi menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan di dalam hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya; bandingkan dengan bentuk serta motivasi lain dalam hubungan manusia satu dengan yang lain yaitu prokreasi dan rekreasi.
Hal yang sangat menarik dalam relasi yang ditampilkan di dalam film ini adalah begitu beragamnya kemungkinan entah itu dilihat dari latar belakang tiap pribadi yang berlainan maupun dari konstruksi masyarakat setempat sekitar manusia itu tinggal.
Konstruksi sosial budaya masyarakat menjadi sebuah unsur penting yang ternyata tidaklah sederhana dalam memberikan entah itu penilaian baik maupun semacam hukuman yang ternyata sangat mempengaruhi pribadi manusia dalam bertindak, berperilaku serta memahami identitas dirinya sendiri meski masyarakat tersebut tidaklah menjadi satu-satunya faktor absolut yang menentukan. Di disini.. relasi lebih menekankan diri pada keberhubungannya dengan kehendak bebas tiap pribadi.

Makna identitas diri

Berbicara menegenai identitas diri, film arisan memberikan suatu contoh yang sangat apik dalam diri sakti yang diperankan oleh tora dusiro. Di sini, identitas diri menjadi sesuatu yang sangat sakral dan penting bagi masing-masing individu terlebih di dalam diri sakti. Dia menyadari bahwa ternyata ia memiliki kecenderungan yang dapat dikatakan “lain” dalam berelasi. Dia menyadari ada kecenderungan yang sanga besar dalam dirinya bahwa ia gay.
Tetapi, permasalahan yang lebih penting bukanlah soal gay atau tidaknya melainkan bagaimana ditampilkan pergulatan batin dirinya yang tidak mau mengakui dirinya seperti itu dan berusaha semaksimal mungkin bahkan melawan dan menginkari keadaannya. Meski pada akhirnya ia tidak dapat menolaknya.
“Saya harus normal.. kenapa seh saya gak bisa jadi normal?” kata-kata sakti ini menunjukkan bahwa dalam dirinya sendiri saja ia sudah menolak keadaannya. Ia benar-benar ingin menjadi seperti yang mayoritas masyarakat apa adanya. Permasalahan disini adalah apakah bentukan m asyarakat akan kenormalan atau tidaknya dapat dijadikan parameter ataupun patokan utama akan diri seseorang? Ternyata tidak juga.
Identitas diri setiap pribadi tidaklah dapat dipisahkan juga dari pengaruh masyarakat sekitar dan ini sudah nyata sekali tampak bagaimana sakti takut dijauhi orang apabila masyrakat tau dia adalah gay. Hal ini dapat dilihat juga terutama ketika masuknya sosok nino yang diperankan oleh surya saputra yang hadir dalam hidup sakti yang ternyata juga gay. Di sini, nino menjadi semacam sosok yang sebenarnya dinantikan oleh sakti juga terutama dalam berelasi. Relasi yang terjadi di sini, meski terjadi diantara dua pribadi yang sama jenis, merupakan sebuah relasi nyata yang tidak dapat dihindari dan memiliki cita rasa yang sama ketika dibandingkan dengan relasi yang terjadi diantara dua pribadi yang berbeda jenis.

Intimitas dan realitas

Hal yang cukup menarik lainnya adalah berkaitan dengan intimitas yang terjadi di dalam relasi itu sendiri. Di sini, kisah tersebut seakan-akan mau ditunjukkan dalam bentuk perselingkuhan, kekecewaan dllnya. Ternyata, di dalam relasi yang terjadi tidaklah seperti yang diharapkan pada mulanya. Di sini, menjadi sebuah pertanyaan akan diri manusia itu sendiri, manusia yang memberikan patokan dan aturan maennya sendiri dalam berelasi tetapi ia juga sendirilah yang mengabaikan dan tidak mengindahkannya.
Tampak dalam keluarga meimei yang diperankan oleh cut mini, sang suami sekan tidak lagi mau menganggap dirinya adalah istrinya karena ia tidak dapat mengandung. Tetapi, suatu kehebatan adalah bahwa sebagai istri ia sungguh mau berpegang dan tetap menyanjung akan pentingna kesetiaan di dalam rumah tangga.
Relasi tidaklah dapat dilepaskan dari komitmen antar pribadi yang ada di dalamnya. Meski kenyataannya tidaklah bisa diharapkan sama dengan permulaanya.
Hal lain juga ditunjukkan bagaimana ketika suami selingkuh, si istri yang diperankan oleh aida nurmala sebagai andien juga melakukan hal yang sama sebagai wujud balas dendamnya kepada suami. Demikian juga yang ditunjukkan oleh para ibu dalam grup arisan dimana mereka seakan-akan karena sudah memiliki semuanya ingin mendapatkan bentuk dan variasi baru dalam relasinya. Hal ini tampak dalam bentuk seks bebas yang mereka lakoni. Dan ternyata sungguh menyenangkan mereka.
Dari itu semua, ada satu sisi lagi yang diangkat dalam film arisan ini, yaitu “rekreasi”. Ternyata dalam relasi antar personal, rekreasi juga menjadi sarana yang sangat menentukan dan bahkan menjadi sarana wajib yang harus ada. Tetapi, apakah menjadi suatu hal mutlak yang harus ada? Itu merupakan sebuah permenungan lain yang sebenarnya tidak jauh dari realitas yang terjadi di sekitar kita sendiri.

Sebagai penutup, relasi yang terjadi antar manusia dimana di dalamnya ada keintiman dan hal-hal lainnya menjadi semacam proses yang terus menerus harus dicari, diolah dan dipahami meski tidak sampai ditemukan. Masyarakat dimana individu itu hidup menjadi sebuah sisi penting yang tidak dapat dilepaskan di dalam konstruksi wacana sosial budaya dalam diri tiap manusia. Tetapi, perlu juga di sadari, semua yang ada ini dimana bentuk serta penerapan relasi yang ada dan dianggap normal ataupun abnormal merupakan sebuah konstruksi semata yang mungkin saja di kemuadian masa bisa berubah dan bahkan berlainan sama sekali dengan saat ini.
Di sisi lain, keberagaman serta ketidakpuasan manusia yang ingin selalu mencari hal yang baru ternyata juga dapat mendorong terjadinya perubahan dengan cepat. Lalu, apa itu manusia yang menjalani relasi itu menjadi semacam alunan lagu dan gerak ke kiri pendulum yang pasti akan bergerak lagi dan terus bergerak ke kiri dan ke kanan dan tidak pernah berhenti. Demikian juga di dalam bentuk relasi pada diri manusia yang mungkin saja saat ini dianggap salah atau abnormal tetapi bisa jadi di suatu masa akan menjadi hal yang sangat normal ketika si pendulum itu bergoyang ke arah yang kebalikan.
Manusia haruslah terus menerus berproses dan menyadari diri dan alam sekitarnya dalam me redefinisi relasi dirinya sendiri dan sesamanya.

No comments: